Kamis, 18 Desember 2014

Wali murid bangun gapura SD Jatisawit 2 secara swadaya

Bermodalkan dana kenang-kenangan yang diperoleh dari sumbangan wali murid kelas VI (enam) pada tahun 2013/2014, Komite SD Jatisawit 02 Bumiayu dan wali murid berinisiatif mencoba membangun gapura sekolah secara swadaya. Hal ini lantaran para wali murid merasa prihatin dengan kondisi sekolah yang dijumpai banyak bangunan yang rusak dan butuh langkah cepat, salah satunya gapura yang saat ini tengah dibangun. Demikian dikatakan Kepala SD Jatisawit 02 Bumiayu, Titi Rindarti SPd saat di temui Brebesnews.co, diruang kerjanya.

Menurut Titi, Semenjak berdirinya SD Jatisawit 02 Bumiayu pada tahun 1960, sekolah ini baru sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah yakni bantuan rehab di tahun 2013 senilai Rp.90 juta yang bersumber dari DAK. Bantuan rehab dari DAK tersebut dialokasikan untuk memperbaiki ruang kelas IV (empat) dan ruang kelas VI (enam).

" Untuk dua lokal ruang kelas yang sudah direhab, kini kondisi lebih baik dan bagus akan tetapi untuk 5 lokal lagi kondisinya memprihatinkan," ucap Titi.

Titi menyatakan, Sebelum dan setelah itu tidak ada lagi bantuan untuk SD Jatisawit 02 Bumiayu, sehingga hal ini mengakibatkan banyak ruangan yang seharusnya mendapatkan perbaikan dan rehab terpaksa dibiarkan begitu saja.

" Untuk saat ini sedikitnya ada 5 lokal yang kondisinya sudah rusak dan perlu perbaikan, diantaranya ruang kelas 1, 2, 3, 5 dan 1 ruang kantor plus ruang dewan guru. Memang jika dilihat dari luar, kondisi sekolah ini baik-baik saja, akan tetapi jika dilihat dari dalam kondisinya sungguh memprihatinkan," tutur Titi.

Dirinya berharap, pemerintah melalui dinas terkait peduli dengan kondisi ini, pasalnya bagaimanapun juga sarana dan prasarana sekolah tentunya akan berdampak pada mutu sekolah itu sendiri serta kegiatan belajar mengajar di sekolah ini.

" Kami sangat berharap akan adanya bantuan dari pemerintah guna memperbaiki kondisi bangunan di SD Jatisawit 02 Bumiayu ini, pasalnya banyak bangunan di sekolah ini yang kondisinya sudah rusak dan rapuh," pungkas Titi.

Jelang Natal dan Tahun Baru 2015, Dishub bersama poslantas Bumiayu gelar ops Gabungan

Sedikitnya 9 mobil dan 6 sepeda motor terjaring dalam operasi gabungan yang laksanakan oleh Dinas perhubungan Kabupaten Brebes bersama Poslantas Bumiayu, Kamis (18/12/14) siang di jalan Nasional ruas Tegal-purwokerto tepatnya di jalan jatisawit Bumiayu.

Anis Faridi selaku kasi penertiban patroli dan pengawalan Dishub Brebes mengatakan, Operasi gabungan ini digelar dalam rangka jelang perayaan natal dan tahun baru 2015. Untuk sasaran dari operasi gabungan ini, yakni kendaraan umum baik Bus, Mikrobus, angkudes dan mobil angkutan barang.

" Dalam operasi gabungan ini, kami melakukan penindakan bagi mereka yang tidak memiliki kelengkapan surat-surat kendaraan seperti STNK, Buku KER, Trayek dan Sim," kata Anis.

Menurut Anis, upaya yang dilakukan jajaran Dishub dan kepolisian lalu lintas ini sebagai implementasi dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

" Dalam operasi kali ini, kami berhasil menjaring 7 mobil angkutan yang telah KERnya habis dan 2 mobil angkutan yang surat izin trayeknya belum diperpanjang," ungkap anis yang diamini Kepala terminal Bumiayu, Nurul Ismed.

Kaposlantas Bumiayu, Aiptu Maman Samanudin menambahkan, pihaknya berharap operasi gabungan seperti itu, idealnya terus dilakukan guna terciptanya keselarasan antara pihak kepolisian dengan jajaran dinas yang lain. " Dari hasil operasi gabungan antara Dishub Brebes dan Poslantas Bumiayu, kami berhasil menindak 6 sepeda motor yang melanggar," pungkas Maman.

Sabtu, 29 November 2014

Dengan Sholawat Hidup akan Selamat

Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf mengajak ummat Islam untuk banyak bersholawat, sebagai bukti cinta kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam. Shalawat Nabi juga harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Orang yang cinta kepada Nabinya itu banyak membaca sholawat dan orang yang bersholawat hidupnya akan nikmat," ujar Habib Syech, saat acara Bumiayu Bersholawat yang digelar di Lapangan Asri Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat 28 November 2014 malam.

Di hadapan ribuan pengunjung dan penggemarnya atau yang lazim disebut "Syecher Mania", Habib Syech juga mengingatkan agar ummat selalu meneladani Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam. Jika itu dilakukan oleh semua orang baik rakyat maupun pemimpinnya maka akan terwujud negara yang makmur, aman dan tentram.

"Inilah hikmah dari Sholawat, hidup akan nikmat, dengan sholawat Brebes akan terhindar dari perbuatan jahat," kata Habib asal Solo Jawa Tengah ini yang disambut histeris para Syecher Mania.

Nasehat-nasehat bijak dan penuh hikmah itu disampaikan Habib Syech di sela-sela lantunan bacaan Shalawat yang diiringi tetabuhan rebana yang kompak. Sehingga meski acara berlangsung sampai larut malam pengunjung tetap bersemangat mengikuti alunan sholawat dan mendengarkan nasehat-nasehat.
Kepada generasi muda, Syech juga berpesan agar giat menuntut ilmu. Menurutnya, ketika menuntut ilmu jangan berpikir nanti akan menjadi apa, sebab ketika telah menjadi orang yang berilmu maka akan dapat menjadi apa saja seperti yang diinginkan.

"Tuntutlah ilmu jangan berpikir nanti mau jadi apa, karena kalau orang berilmu itu nanti bisa menjadi apa saja," katanya.

Secara halus Syech juga mengajak kepada generasi muda untuk taat dan giat beribadah. Jangan sampai aktiv mengikuti sholawat tapi tidak melaksanakan sholat, atau banyak menonton acara televisi hingga larut malam, sementara sholat subuhnya kesiangan.

"Ada yang sengaja bangun malam untuk menonton acara kesenangan hingga hampir pukul 04.00, selesai acara tidur dan bangun sholat subuhnya jam 09.00, yang seperti ini jangan diteruskan," kata Syaech.

Bumiayu Bersholawat yang digelar oleh Pemkab Brebes ini dihadiri Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti bersama suaminya, Kompol Warsidin, Wakil Bupati Narjo, Waka Polres Brebes Kompol Hendro Widyanto SIK dan pejbat di jajaran SKPD Brebes, serta Muspika.

Sementara pengunjung yang diperkirakan mencapai puluhan ribu datang sekitar Bumiayu, Brebes dan juga dari luar daerah, seperti Banyumas, Pemalang, Pekalongan dan lainnya.
Jumlah pengunjung yang membludak ini ternyata juga dimanfaatkan oleh tangan-tangan jahil yang berniat buruk. Sehingga banyak diantara pengunjung yang mengaku kehilangan dompet dan barang-barang berharga lainnya, seperti uang, handphone dan lainnya. (AZM)

Jumat, 28 November 2014

Bupati: Yang berani bermain kartu cerdas, maka harus berhadapan dengan Saya

Setelah peluncuran Kartu Brebes Cerdas, Pemkab Brebes berjanji akan terus mengawal dan siap menindak tegas bagi sekolah negri yang melanggar kesepakatan ataupun yang berani bermain-main dengan program sekolah gratis bagi siswa tidak mampu ini.

" Jika ada sekolah negri yang ketahuan berani bermain-main dengan kartu cerdas ini, maka mereka akan berhadapan dengan Saya dan itu akan saya buktikan nanti, " kata Bupati Brebes Idza Priyanti SE, seusai acara penyerahan BSM di wilayah Brebes Selatan, Jumat (28/11/14).

Menurut Bupati, Kartu Brebes Cerdas itu merupakan bagian dari program sekolah gratis bagi siswa tidak mampu yang belajar di sekolah negeri, baik di tingkatan SD, SMP hingga SMA/ SMK. Kartu itu berfungsi sebagai kartu pengendali bagi para penerima program sekolah bebas biaya tersebut. Siswa yang menerima Kartu Brebes Cerdas tersebut akan dibebaskan dari biaya dasar pendidikan. Di antaranya, uang SPP, iuran uang gedung dan iuran lain yang memberatkan siswa.

" Kartu Brebes Cerdas ini akan dibagikan kepada 32.909 siswa SD, SMP dan SMA/ SMK yang tercatat sebagai siswa tidak mampu di Kabupaten Brebes yang berdasarkan dari hasil pendataan dan verifikasi Dinas Pendidikan," ungkap Bupati.

Lebih lanjut Bupati menyampaikan, kriteria penerima kartu itu di antaranya, mempunyai kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang diketahui desa/ kelurahan serta kecamatan setempat.

" Mereka yang akan menerima Kartu Cerdas ini diantaranya, untuk siswa tingkat SD kelas VI (enam), untuk SMP kelas IX (sembilan) dan untuk siswa tingkat SLTA antara kelas X (sepuluh) atau XI (sebelas). Harapannya bagi mereka yang menerima kartu Brebes Cerdas ini akan tetap terus bersekolah dengan gratis," pungkas Idza.

Kamis, 27 November 2014

Bagi pecandu, Rehabilitasi lebih baik dari pada di penjara

Penjara sangat tidak efektif bagi para pengguna ataupun pemakai yang tertangkap, karena pemakai narkoba apalagi sudah kecanduan itu untuk sembuh tidak semudah membalikan telapak tangan, mereka butuh terapi dan rehabilitasi  yang sudah ada ketentuan-ketentuan baik medis maupun sosial.

" Jika dipenjara, mereka tidak akan terobati dari penyakit kecanduannya itu dan yang mengkhawatirkan lagi berdasarkan fakta yang ada, setelah dipenjara dia malah naik kelas dari pemakai menjadi pengedar Narkoba," kata kepala BNK Brebes, Supriyadi S.Sos kepada Brebesnews.co, Kamis (27/11/14) seusai dialog interaktif di Radio Top FM Bumiayu.

Menurut Supriyadi, upaya yang dilakukan Badan Narkotika Kabupaten ( BNK ) Brebes mengajak pendengar Radio TOPFM untuk berdialog interaktif dalam Program “ OBROLAN BERSAMA BNK “ ( OBENK ) ini, supaya masyarakat lebih mengetahui bahaya akan pengaruh narkoba.

" Kami akui media Radio sangat efektif untuk sarana sosialisasi, hal ini karena pasang dengar radio jauh lebih banyak dibandingkan dengan peserta sosialisasi disetiap instansi ataupun sekolah," ungkapnya.

Supriyadi menyampaikan bahwa bagi masyarakat ataupun pecandu narkoba yang ingin sembuh, jangan sungkan-sungkan dan takut untuk melaporkan ke BNK. Pasalnya bagi pecandu yang mau melapor nantinya akan dilakukan rehabilitasi ke Instansi Penerima Wajib lapor (IPWL) yang ada.

" Untuk IPWL yang ada di Jawa Tengah saat ini berjumlah sekitar 10 tempat dan yang paling dekat untuk kabupaten Brebes yakni di  RSUD Margono dan Puskesmas Majenang," tukas Supriyadi.

Launching PATEN via Teleconference

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) disetiap kecamatan kini telah resmi dilaunching serentak oleh Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE secara teleconference, Kamis (27/11/14).

Teleconference yang dipusatkan di 3 kecamatan yakni kecamatan Paguyangan, Banjarharjo dan kecamatan Wanasari ini berlangsung hanya sekitar satu jam saja. Dari hasil pantauan Brebesnews di kecamatan paguyangan, suasana teleconference cukup interaktif manakala Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE menanyakan kesiapan terkait rencana pelaksanaan PATEN di kecamatan paguyangan.

Melalui teleconference Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE memaparkan, bahwa program PATEN adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari tahap permohonan sampai tahap penerbitan dokumen dalam satu tempat. Program Paten yang diluncurkan ini sebagai upaya memberikan pelayanan terbaik dan memudahkan serta mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Adanya pelayanan itu masyarakat dapat mengurus beberapa perijinan cukup di tingkat kecamatan, seperti pelayanan perijinan mendirikan bangunan, rekalame dan lainnya yang kewenangannya telah dilimpahkan ke kecamatan.
"Sehingga Masyarakat tidak perlu lagi mengurus beberapa jenis perizinan ke kantor kabupaten, cukup dikecamatanpun bisa dilakukan proses perizinan," ungkap Bupati.

Dalam laporannya Camat Paguyangan Ahmad Hermanto SIP menyampaikan, bahwa program PATEN di kecamatan Paguyangan telah siap dilaksanakan, upaya sosialisasi kepada warga masyarakat di kecamatan paguyanganpun telah dilakukan dan petugas yang akan melayani program PATEN juga telah disiapkan.

" Kami dari kecamatan paguyangan telah siap menjalankan program PATEN ini," lapornya.

Kepada awak media, Camat Paguyangan Achmad Hermanto SIP menyebutkan beberapa jenis perizinan yang masuk dalam program PATEN, diantaranya Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Usaha Pariwisata dan Hiburan, Izin penyelenggaraan reklame dan Izin penggunanaan/pemakaian jalan daerah/desa untuk mendirikan tarub atau untuk kegiatan yang bersifat insidental tiap meter persegi tiap hari.

Ratusan limas diberikan pembekalan

Sedikitnya 300an anggota perlindungan masyarakat (Linmas) dari enam kecamatan seBrebes selatan mendapatkan pembinaan dan pelatihan serta penyerahan seragam linmas baru dari Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) kab Brebes, pada Rabu (26/11/14) di pendopo 2 Bumiayu.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Brebes, Drs Budi Darmawan MSi mengatakan, kegiatan pembinaan anggota linmas ini dalam rangka pengendalian ketertiban dan keamanan desa/kelurahan di Kabupaten Brebes. Dalam kegiatan tersebut para anggota linmas diberikan pengertian serta pemahaman akan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) sebagai anggota Linmas dilingkungan masyarakat.

" Linmas merupakan ujung tombak ketertiban masyarakat dilingkungan desanya sendiri, sehingga setiap anggota linmas harus tahu dan faham akan tupoksinya, jangan sampai Linmas hanya dijadikan keamanan saat acara hajatan bahkan terkadang malah disuruh untuk ikut membungkus nasi brekat," kata Budhi dihadapan ratusan anggota linmas.

Dalam kesempatan tersebut Budhi menyampaikan, dalam waktu dekat dari sekitar 10 ribu anggota Linmas yang ada di kabupaten Brebes akan segera dibuatkan KTA guna mempermudah dalam pendataan dan mengantisipasi pergantian seenaknya  linmas baru bagi para kepala desa yang baru. " Berdasarkan pengalaman, bahwa banyak kepala desa baru yang langsung mengganti para anggota linmas yang bukan pendukungnya. Jika sudah memiliki KTA linmas, mereka bisa kita lindungi haknya," ungkap Budhi.

Budhi menambahkan, Sekarang ini di kabupaten Brebes telah ada enam petugas Linmas cantik  dan pengrekrutan Linmas perempuan itu sebenarnya untuk menghilangkan kesan kalau Linmas itu garang. Linmas sekarang ini bukan lagi menggunakan otot dalam mengatasi suatu persoalan/masalah dalam masyarakat tetapi sudah saatnya Linmas menggunakan kelembutan dan pendekatan persuasif.
"Kami tahu bahwa perempuan itu kan biasanya lebih halus, fleksibel, dan luwes saat berkomunikasi dengan masyarakat, sehingga ini akan memudahkan dalam mencari solusi terbaik dari setiap permasalahan," pungkas Budhi.

Selasa, 25 November 2014

Poslantas Bumiayu gelar sosialisasi tertib lalin

Guna mensosialisasikan rencana pelasanaan ops Zebra Candi 2014 dan upaya penurunan angka kecelakaan lalu lintas di Brebes selatan, jajaran Poslantas Bumiayu Polres Brebes melakukan safari ke beberapa sekolah untuk mengajak para pelajar agar tertib dalam berlalu lintas.

Kasatlantas Polres Brebes, AKP Rendy Andy Julikhlas SH SIK melalui Kaposlantas Bumiayu, Aiptu Maman Samanudin mengatakan, pelasanaan ops Zebra Candi 2014 ini rencananya akan digelar oleh jajaran Polres Brebes sejak tanggal 26 november hingga 9 Desember 2014 mendatang. Oleh karenanya bagi masyarakat dan pelajar yang hendak bebepergian selama pelaksanakan ops Zebra Candi 2014, diharapkan untuk melengkapi kendaraan dan surat-suratnya agar tidak terjaring dalam razia tersebut.

" Upaya sosialisasi ini sebagai wujud keprihatinan akan tingginya angka pelanggaran lalu lintas yang didominasi oleh pelajar," ujar Kaposlantas Bumiayu, Aiptu Maman Samanudin seusai acara Sosialisasi tertib lalu lintas di SMK Muhammadiyah 01 Paguyangan, Selasa (25/11/14).

Menurut Maman, Upaya yang dilakukan ini paling tidak akan membuat meningkatnya ketaatan para pelajar dalam berlalu lintas di jalan raya dan mengurangi angka kecelakaan di Brebes Selatan. " Sosialisasi yang kami lakukan ini juga digelar dibeberapa sekolah yang ada diwilayah Brebes selatan," kata Maman.

Kepala SMK Muhammadiyah 01 Paguyangan Sudirman SPd menyampaikan, bahwa pihaknya sangat menyambut baik upaya yang dilakukan jajaran poslantas Bumiayu yang mau berkenan memberikan sosialisasi tertib lalu lintas dan pelaksanaan ops Zebra candi 2014 kepada siswa-siswinya.

" Mudah-mudahan dengan upaya yang dilakukan jajaran Poslantas Bumiayu ini, dapat meningkatkan ketaatan para pelajar kami dalam berlalu lintas," tukas Sudirman.

Desa Karangpari harumkan Brebes sebagai juara lomba desa ternak sehat

Meskipun baru meraih juara harapan 1 pada Lomba desa ternak sehat tingkat provinsi Jawa Tengah 2014, namun keberhasilan desa karangpari kecamatan Bantarkawung dalam lomba tersebut telah mengharumkan nama kabupaten Brebes dimata kabupaten lain.

Kepala desa Karangpari Joni Hermawan SIP mengatakan, terpilihnya desa karangpari sebagai perwakilan kabupaten Brebes untuk mengikuti lomba desa Ternak Sehat tingkat Provinsi ini, setelah tim Dinas perternakan kabupaten melakukan survei dan  melihat secara langsung potensi desa dari hasil lomba ternak sehat pada tahun 2013 lalu, yang kemudian dianggap layak untuk mewakili kabupaten Brebes ditingkat Provinsi.

Dan keberhasilan desa Karangpari pada lomba desa ternak sehat ini, tentunya tak terlepas dari dukungan dan bimbingan dari jajaran Dinas peternakan, Dinas Kesehatan dan Kantor lingkungan Hidup kabupaten Brebes juga peran serta pemerintah kabupaten Brebes itu sendiri.

" Selama 2 tahun, kami selalu dibina secara intens dalam hal pengelolaan hewan ternak yang baik. Kamipun diajarkan bagaimana tata kelola kandang yang sehat dan cara pengolahan limbah dari hewan ternak tersebut," ujar Joni.

Menurut Joni, selain juara harapan 1 Lomba desa ternak sehat tingkat provinsi Jawa Tengah tahun 2014, desa karangpari juga berhasil meraih juara 3 kelompok tani ternak tingkat provinsi dengan adalan sapi jabres yang merupakan salah satu sumberdaya genetik ternak (SDGT) lokal khas kabupaten Brebes.

Dirinya sangat yakin jika potensi ini terus dibina dan didukung terus oleh pemkab Brebes bersama dinas-dinas terkait, kedepan desa Karangpari bisa meraih 3 besar untuk tingkat provinsi bahkan tingkat nasional.

" Kami akui poin kekalahan yang bisa jadi pengalaman yakni cara pengelolahan limbah agar punya nilai manfaat yang lebih besar. Di kabupaten tetangga pengolahan limbah hewan ternak ini mampu menjadi sebuah bahan bakar yakni bio gas dan hal ini perlu kita tiru serta kita kembangkan," ungkapnya.

Tikungan maut karangjati kembali memakan korban

Sebuah kecelakaan yang menewaskan 1 orang pengendara sepeda motor kembali terjadi ditikungan karangjati jalan lingkar Bumiayu atau  sebelah utara SPBU Negaradaha Bumiayu, Selasa (25/11/14) sekira pukul 07.30 wib.
Diketahui bahwa korban yang meninggal dunia tersebut bernama Agung Supriyanto(21) warga desa Kalibakung RT 06/01 kecamatan Balapulang kabupaten Tegal.

Berdasarkan informasi yang dapat dihimpun dilapangan menyebutkan, Sepeda motor Honda Supra X 125 dengan nomor polisi W 6479 RU yang dikendarai oleh korban, melaju dengan cepat dari arah utara (Tegal) menuju arah selatan (Purwokerto). Sesampainya di TKP, dimana jalan yang menikung tajam kekiri itu, motor korban mengalami tekor kanan ke lajur lawan.

Pada saat yang bersamaan dari arah berlawanan muncul sebuah KBM truck colt diesel dengan nomor polisi R 1539 JE yang dikendarai M.Sidiq Warsito (54) warga desa Pancasan Rt 02/03 kecamatan Ajibarang kabupaten Banyumas. Kemudian KBM truck colt diesel yang tengah melaju dari arah selatan menuju ke utara itupun tak mampu lagi menghindar dan kecelakaanpun terjadi.

" Memang kejadiannya terlalu cepat,namun saya melihat sendiri bagaimana korban yang tak mampu mengedalikan sepeda motornya yang sudah terlanjur tekor kekanan hingga menerobos lajur lawan. Begitupun sang supir yang sudah tak mungkin lagi menghindar karena sempitnya tikungan itu dan hanya menerima hempasan sepeda motor korban yang menabrak bemper kanan truck colt diesel tersebut," ujar Kumar (45) warga Purwokerto yang menyaksikan kejadian tabrakan itu.

Kasat Lantas Polres Brebes melalui Kapos Lantas Bumiayu, Aiptu Maman Samanudin menyatakan, sepanjang 2 bulan terakhir sudah ketiga kalinya kejadian serupa terjadi dan bahkan sudah banyak korban akibat kondisi tikungan tajam yang kaku itu. Menurut maman, kondisi tikungan itu memang terlalu sempit dan kaku, disisi kanan maupun kirinya tidak ada bahu jalan trus ditambah lagi dengan adanya baja pembatas jalan yang mempersempit kendaraan untuk menghindar jika ada kejadian serupa.

" Sudah saatnya dinas terkait melakukan pelebaran jalan dikawasan tersebut, hal ini agar para pengguna jalan bisa lebih leluasa menghindar jika terjadi kejadian serupa. Semisal di jalan nasional ruas Tegal-Purwokerto tepatnya di tikungan Balaikambang Tonjong, setelah dilakukan pelebaran jalan untuk angka kecelakaan disana menjadi berkurang dan kami yakin di tikungan karangjatipun tidak jauh berbeda," papar Maman.

Senin, 24 November 2014

92 peserta ramaikan Lomba Nyanyi Bintang Radio Top FM

Sebanyak 92 pelajar dari tingkat SLTP dan SLTA dari Brebes selatan dan kabupaten lain menunjukan kebolehannya dalam ajang olah vokal pada lomba menyanyi pelajar Bintang Radio TOP FM 2014, Minggu 23 November 2014 di pendopo 2 Bumiayu.

Acara yang digelar sejak pagi hingga malam hari itu sedianya akan dibuka oleh Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE, namun karena banyaknya kegiatan sehingga Bupati berhalangan hadir dalam lomba tersebut.

Manager Top FM, Dispa Dj mengatakan, lomba menyanyi pelajar ini digelar atas kerjasama Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Brebes dengan Radio TOP FM Bumiayu yang bertujuan untuk mensosialisasikan bahaya akan pengaruh Narkoba dilingkungan pelajar. " Selain itu, kegiatan ini juga untuk ajang pencarian bakat sekaligus sebagai wadah bagi mereka yang memiliki bakat bernyanyi," ujar Dispa.

Menurutnya, Lomba menyanyi pelajar Bintang Radio TOP FM 2014 kali ini sungguh diluar dugaan, karena awalnya panitia hanya menargetkan sekitar 30 peserta saja, akan tetapi jumlahnya membludak hingga mencapai 92 peserta.

"Lomba ini awalnya memperebutkan juara 1, 2 dan 3 dari kategori putra putri dengan hadiah jutaan rupiah. Namun mengingat jumlah peserta yang membludag, sehingga juaranya ditambah dengan juara harapan 1, 2 dan 3 dari kategori putra putri," papar Dispa.

Setelah semua peserta melakukan perform didepan juri dan rapat pengumpulan nilai, akhirnya muncul 6 nama yang menjadi juara dalam ajang tersebut.
Diantaranya, untuk kategori putra sebagai juara I diraih oleh Tito Candra dari SMAN Bumiayu, juara 2 diraih oleh Sija in Amul Khobir dari SMPN 1 Paguyangan, juara 3 diraih oleh Wildan Nafidzul dari SMK Bara Trikora Paguyangan, juara harapan 1 diraih oleh M Naji dari SMK Semesta Bumiayu, juara harapan 2 diraih oleh Reza Risqi dari SMK Al Furqon Bantarkawung dan juara harapan 3 diraih oleh Septian Agazy dari SMK Al Furqon Bantarkawung.

Sementara dari kategori putri untuk juara 1 diraih oleh  Adelita Azahra dari SMKN Banyumas, juara 2 diraih oleh Jilian Saraswati dari SMAN 1 Sokaraja, juara 3 diraih oleh Astria Eka Novianti dari SMK Semesta Bumiayu, juara harapan 1 diraih oleh Syastellanda Lady dari SMK Amilia Paguyangan, juara harapan 2 diraih oleh Nur Alfiatur Rizqi dari SMK Al Furqon Bantarkawung dan juara harapan 3 diraih oleh Firyyal Safira Nahda dari SMAN Bumiayu.

Rabu, 19 November 2014

Mobil Ford Ranger Polisipun, angkut pelajar yang terlantar

Sedikitnya 3 unit mobil Polisi dikerahkan untuk mengantisipasi para penumpang khususnya pelajar yang telantar di depan Mapolsek Bumiayu, akibat mogoknya angkutan umum pada Rabu (19/11/14). Upaya yang dilakukan jajaran Mapolsek Bumiayu ini langsung disambut gembira oleh para pelajar yang terlantar menunggu angkudes yang tak kunjung datang.

"Terima kasih ya pak polisi, akhirnya kami bisa pulang kerumah," ucap para pelajar sembari berebut naik keatas mobil polisi.

Kapolsek Bumiayu AKP Sukoyo SH didampingi Kaposlantas Bumiayu Aiptu Maman Samanudin mengatakan, Upaya yang dilakukan jajaran Polsek Bumiayu ini guna membantu pelajar yang hendak pulang namun tidak ada angkutan umum yang beroperasi dan upaya ini telah dilakukan selama 2 hari sejak Selasa (18/11/14) - Rabu (19/11/14).

" Kami telah kerahkan 3 unit mobil yang ada di Mapolsek Bumiayu, mulai dari mobil oprasional Poslantas Bumiayu hingga mobil Ford Ranger. Upaya pengerahan ini agar para pelajar yang terlantar bisa pulang kerumah mereka masing-masing," ujar Sukoyo.

Kaposlantas Bumiayu Aiptu Maman Samanudin mengungkapkan, polisi memberi tumpangan kepada para pelajar dan masyarakat yang terlantar di depan Mopolsek Bumiayu ini lantaran tidak ada angkutan yang beroperasi akibat mogok massal. Pihaknya juga menyampaikan, bahwa mereka yang diberikan tumpangan oleh pihak Mapolsek Bumiayu agar bisa pulang kerumah mereka, tidak ada pungutan sepeserpun alias gratis.

" Upaya yang kami lakukan ini sebagai wujud kedulian dan sebagaimana semboyan Polisi sebagai perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena hal ini sudah sepantasnya kami lakukan untuk masyarakat," ungkapnya.

Selasa, 18 November 2014

Puluhan Sopir angkutdes Mogok

Puluhan sopir angkutan pedesaan (Angkutdes) di Brebes Selatan, Selasa (18/11/14) pagi menggelar aksi mogok menuntut ketetapan tarif angkutan menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditetapkan oleh pemerintah sejak pukul 00.00 wib.

Mereka yang menggelar aksi mogok ini merupakan sopir-sopir angkutdes trayek Bumiayu-Pruwatan dan Bumiayu-Buaran yang berjumlah sekitar 60 orang. Aksi para sopir ini digelar secara terpisah, ada yang di pangkalan angkutdes Pruwatan dan adapula di jalan Provinsi ruas Bumiayu-Salem serta dipangkalan pasar Buaran masuk desa pangebatan kec Bantarkawung.

Aksi mogok ini dimulai sejak pagi setelah para sopir angkudes tersebut mengantar anak sekolah dan kemudian tidak ada satu pun angkutdes yang beroperasi, bahkan mereka lebih memilih untuk mengandangkan kendaraannya. Akibat aksi mogok itu, masyarakat umum yang hendak menggunakan jasa transportasi menjadi kebinggungan dibuatnya dan masyarakat terpaksa menggunakan jasa ojeg.

"Semua angkutdes yang tadinya beroperasi kembali ke pangkalan dan lebih memilih aksi mogok, hal ini karena ketetapan tarif resmi dari Dishub Brebes belum keluar. Kami tidak mau berdebat dengan masyarakat/penumpang yang sudah terlanjur naik angkutdes dan kami tidak mau dianggap menaikan tarif angkutan seenaknya saja," ujar Slamet selaku wakil Ketua paguyuban angkutdes Bumiayu.

Aksi mogok yang dilakukan para sopir angkutdes tersebut, akhirnya bubar setelah pihak kepolisian datang dengan mengantar  materi saran Teknis dari Dinas perhubungan Komunikasi dan informasi (Dishubkominfo) kabupaten Brebes, perihal usulan kenaikan Tarif angkutan umum pedesaan.


" Ini kami bawa Saran Teknis dari Dishubkominfo kabupaten Brebes dan kami harap para sopir angkutdes baik trayek Bumiayu-Pruwatan dan Bumiayu-Buaran bisa kembali beroperasi lagi," ucap salah seorang polisi sembari membubarkan aksi mogok tersebut.

Secara terpisah Kepala Terminal Bumiayu, Nurul Ismed menyampaikan, berdasarkan Saran Teknis Dishubkominfo kabupaten Brebes bahwa sehubungan dengan telah diumumkannya kenaikan harga BBM maka pihaknya telah melakukan perhitungan berdasarkan kaidah-kaidah  perhitungan kenaikan BBM yang menghasilkan keputusan kenaikan tarif angkutan pedesaan sebesar rata-rata 23 persen.

" Kami yakin kenaikanBBM akan berpengaruhpada menurunnya daya beli masyarakat dan inflasi, namun demikian harus disikapi agar kenaikan tersebut tidak membuat angkutan pedesaan mengalami euphoria kenaikan tarif yang berlebihan. Oleh karenanya edaran Saran teknis dari Dishubkominfo kabupaten Brebes ini perlu disampaikan kepada mereka para sopir dan pemilik jasa transportasi, jika tidak, roda perekonomian masyarakat bisa kacau dan tak terkendali," tukas Ismed.

Senin, 17 November 2014

Pengecer menunggu aturan baru

Hingga saat ini para pengecer bensin Premium yang berada di wilayah Bantarkawung dan Salem masih binggung menyikapi akan larangan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menjual bahan bakar minyak bersubsidi ke pengecer dengan jarigen.

" Premium yang saya jual itu juga sisa stock belanja sebelum aturan larangan itu muncul dan jika premium itu habis, ya sudah kami tidak jual dulu sambil menunggu aturan yang baru," ungkap Dian (35) pengecer asal Bantarkawung.

Berdasarkan pengamatan Brebesnews.co dilapangan, bahwa akibat kekosongan premium ditingkat pengecer membuat masyarakat yang kehabisan bahan bakar, terpaksa harus mendorong motor mereka ke SPBU. Hal ini karena SPBU juga tidak berani melayani pembeli dengan botol ataupun kemasan lain, pembeli harus mengisi BBM dengan menggunakan motor atau mobil.

" Pernah juga kami terpaksa membeli bensin kepada tukang ojeg dengan jalan membuka slang karburator hanya untuk menyambung perjalanan hingga sampai ke SPBU. Karena pernah kami membeli dengan botol bekas air minum mineral ditolak oleh petugas SPBU, jadi ketimbang kami harus kerepotan mendingan beli yang ada dulu," ungkap Sunar salah seorang warga Bantarkawung.

Sementara secara terpisah Son Haji selaku Manager SPBU Kaliwadas mengatakan, memang sesuai kesepakatan WP karsidenan Banyumas - Pekalongan  bahwa semua SPBU di wilayah WP tersebut tidak melayani penjualan BBM dengan botol ataupun dengan Jarigen, terkecuali sektor pertanian serta ricemill dan itupun dibatasi kuaotanya. Aturan ini berlaku sejak tanggal 6 November lalu hingga keputusan kenaikan BBM oleh pemerintah.

" Sejak adanya aturan ini, kami tidak berani melayani premium ataupun solar bersubsidi kepada penjual eceran dengan jarigen maupun konsumen biasa yang menggunakan botol. Bahkan bukan itu saja kami juga tidak berani melayani truk semen, molen dan  kendaraan plat merah, kecuali bagi petani dan pemilik ricemil harus membawa surat rekomendasi dari desa serta dinas pertanian, barulah kami mau melayaninya," papar Son Haji.

Lapak penjual buah Pasar Induk Bumiayu akan ditata

Dalam waktu dekat deretan lapak buah yang ada dikawasan pasar induk Bumiayu akan dilakukan penataan ulang, hal ini guna menghilangkan kesan semrawut dan agar lebih enak dipandang.

"Penataan lapak ini berupa pembuatan selter galvanik lebih kurang sepanjang 60 meter dengan lapak sejumlah 31 petak," kata Kepala Pasar Induk Bumiayu, Purwati.

Menurut Purwati, pembuatan selter galvanik ini rencananya akan didanai dari APBD kabupaten Brebes tahun 2014, yang kurang lebih senilai Rp. 200 juta. Purwati berharap dengan adanya penataan lapak buah ini, kedepan kondisinya akan lebih baik dibandingkan sebelumnya.

" Jumlah lapak yang dibuat nanti akan disesuaikan dengan jumlah pedagang buah yang ada dipasar Induk Bumiayu ini. Kami  tidak akan memungut biaya sepeserpun kepada para pedagang dan mereka akan menempati lapak sesuai dengan posisi semula," ungkap Purwati.

Sementara menurut Dewi salah seorang pedagang buah menyatakan, dirinya tidak merasa keberatan malah sangat senang dengan adanya penataan lapak buah tersebut. Sebab kondisinya selama ini kurang teratur dan terkesan seadanya, sehingga sudah sepantasnya dilakukan penataan agar lebih tampak rapi dan indah serta sedap dipandang.

" Kami sih senang senang saja dengan adanya pembuatan lapak baru yang terbuat dari selter gavanik, apalagi kami dengar gratis untuk pedagang buah yang selama ini telah menempati lokasi tersebut," pungkasnya.

Operasi Gepeng diwarnai perlawanan

Sedikitnya 10 gelandangan dan pengemis (Gepeng) serta orang gila berhasil terjaring dalam razia yang digelar Tim Gabungan dari Dinas Sosial, Polisi dan Satpol PP kabupaten Brebes, Rabu (12/11/14) di sepanjang jalan Diponegoro Bumiayu.

Razia gepeng yang berlangsung selama 2 jam ini diwarnai aksi berontak serta tangis histeris para gepeng yang berusaha melawan dan menolak untuk dibawa petugas keatas mobil razia Satpol PP kabupaten Brebes.

Kabid Rehabilitasi Dinas sosial kabupaten Brebes, Pujianto mengatakan, Gepeng yang terjaring ini nantinya dikirim ke panti dan selanjutnya akan diberikan pembinaan serta pelatihan ketrampilan guna upaya pengalihan profesi dari gepeng menjadi orang-orang yang memiliki ketrampilan kerja.

" Ketrampilan yang kami diberikan tentunya akan disesuaikan dengan bakat dan kemampuan para gepeng itu sendiri. Sehingga harapannya setelah keluar dari panti pembinaan, mereka bisa langsung kerja dan berkarya," ungkap Puji.

Menurut Puji, bagi orang gila yang terjaring dalam razia ini, mereka akan di bawa ke panti Spikotik Bina Lestari untuk disembuhkan. Sebenarnya yang menjadi kendala dalam setiap razia gepeng dan orang gila adalah belum sinergi dengan dinas kesehatan dalam penanganan orang gila. " Akan tetapi kami akan mencoba untuk terus berkordinasi guna mencari solusi dalam masalah ini," kata Puji.

Lebih lanjut Puji menyatakan bahwa Brebes merupakan penyumbang gepeng terbesar untuk wilayah Jabotabek. Dan bahkan disana juga terdapat perkampungan pengemis yang berasal dari kabupaten Brebes.

" Langkah Dinsos ya salah satunya dengan penertiban dan pembinaan terhadap gepeng-gepeng ini serta melakukan pendataan juga pendampingan," pungkas Puji.

SD Pangarasan juara Favorit lomba Marching band

Setelah menampilakan aksi terbaiknya, SD Pangarasan 01 Bantarkawung akhirnya keluar sebagai juara favorit pada lomba Marcing band yang digelar oleh Forum Komunikasi GP Ansor Se Brebes selatan, Minggu (9/11/14) di ruas jalan Diponegoro Bumiayu.

Siswa siswi SD pangarasan 01 Bantarkawung ini berhasil mengalahkan 13 group marching band lainnya dengan lagu A-BA-TA-STA yang dipopulerkan oleh band Wali.
Peserta lomba marching band yang terdiri dari siswa siswi tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama ini,  mengambil start dari Taman makam pahlawan (TMP) Kusumatama 2 Bumiayu kemudian menyusuri jalan protokol Bumiayu dan finish di depan Masjid Agung Baiturahim Bumiayu.

Kepala Sekolah SD Pangarasan 01 Bantarkawung, Fatchudin SPdI mengatakan, dirinya merasa bangga dengan prestasi yang diraih oleh siswa siswinya, padahal ektrakurikuler Drumband di SD Pangarasan 01 Bantarkawung ini baru saja diadakan pada tahun ajaran 2014 ini, akan tetapi mampu meraih prestasi yang ruar biasa.

" Awalnya kami hanya menargetkan masuk di 5 besar saja itu sudah sangat menggembirakan, Alhamdulillah ini malah diluar dugaan kami mampu meraih juara favorit," ujar Fatchudin saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurut Fatchudin, semangat siswa siswi SD Pangarasan 01 Bantarkawung ini sangatlah ruarbiasa. Semenjak adanya ekstrakurikuler drumband di sekolah ini, mereka selalu rajin latihan.
Terlebih lagi ketika tahu hendak tampil dalam lomba marching band yang digelar oleh Forum Komunikasi GP Ansor Se Brebes selatan, mereka jadi lebih semangat dalam latihan.

" Saya sebagai seorang kepala sekolah tentunya sangat mendukung kegiatan yang positif pada anak didik kami dan itu dibuktikan dengan mendatangkan pelatih yang profesional agar penampilan mereka tidak mengecewakan," ungkapnya.

Dia juga menambahkan, bahwa dari segi fisik bangunan SD Pangarasan 01 Bantarkawung saat ini, sebenarnya masih membutuhkan 3 lokal lagi  untuk ruangan laboratorium komputer, ruang kelas dan mushola. Oleh karenanya, dia berharap pemerintah kabupaten Brebes bisa memperhatikan kebutuhan sekolah akan sarana prasarana guna menunjang kegiatan Belajar mengajar di SD Pangarasan 01 Bantarkawung.

Harga cabai meroket Pedas

Meskipun dalam sepekan terakhir ini harga cabai rawit mengalami kenaikan yang signifikan, namun animo masyarakat untuk membeli si pedas tetaplah banyak. Hal ini terlihat dari aktivitas jual beli dibeberapa pasar tradisional di Brebes selatan, dimana komoditas ini masih banyak yang membelinya.

Ratna salah seorang pedagang di pasar PKL kalierang Bumiayu mengakui bahwa harga cabai merah dan rawit memang selama sepekan ini mengalami kenaikan yang ruar biasa tetapi barang pedas ini tetap saja selalu laris terjual. " mungkin karena masyarakat selatan ii doyan pedas kali ya, sehingga kalau tidak makan pedas tidak puas," ujar ratna.

Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan menyebutkan, untuk saat ini harga cabai kriting, cabai rawit dan cabai merah besar rata-rata dikisaran antara Rp 45.000,- hingga Rp 50.000,- per kilogramnya. Padahal pada sepekan sebelumnya, harga cabai kriting, cabai rawit maupun cabai merah besar itu hanya Rp 24.000,- per kilogram.

Kepala pasar PKL kalierang Bumiayu, Sri Yani menyatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan petugas pasar, harga cabai merah dan cabai keriting melonjak karena harga pokoknya juga meningkat tajam hingga Rp 40.000, sehingga pedagang juga menjual kepada konsumen dengan harga Rp 45.000 sampai Rp 50.000 per kilogram.

" Meroketnya harga cabai ini diduga akibat peruban cuaca yang tidak menentu, sehingga mempengaruhi produksi dan pasokan cabai itu sendiri," ujarSriyani.

Hal senada juga diungkapkan Purwati, Kepala Pasar Induk Bumiayu bahwa, Sebenarnya kenaikan harga cabai ini bukan karena isu akan naiknya harga BBM, akan tetapi karena memang banyak petani cabai yang gagal panen lantaran peralihan cuaca.
Untungnya meskipun harga cabai meroket tetapi pasokan cabai di Pasar induk Bumiayu masih terpenuhi untuk kebutuhan konsumsi. Namun dari hasil pendataan pasar Induk bumiayu, ada beberapa harga komoditas yang tetap bertahan.

" Harga-harga yang masih tetap bertahan diantaranya, harga Bawang putih , Beras, Gula pasir, Minyak Goreng, Ikan asin, susu kental, susu bubuk, tepung terigu dan garam serta Gas 3kg," papar Purwati.

Dinsosnakertrans latih para WRSE di 4 kecamatan

Guna meningkatkan keterampilan dibidang usaha, sedikitnya 30 wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) di Desa Wanatirta Kec Paguyangan, diberikan pelatihan kerampilan berusaha oleh Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Trasmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Brebes, belum lama ini.

Dalam kesempatan tersebut, peserta yang mayoritas ibu rumah tangga ini dilatih baik dari teori pembuatan hingga praktek membuat kacang telor dan telor asin yang praktis dan ekonomis.

Kabid Bantuan Sosial (Bansos) Dinsosnakertran Brebes, Imam Tohid SSos mengatakan, selain pembekalan keterampilan usaha, pihaknya juga akan memberikan bantuan permodalan sebagai dana stimulan yang masing-masing sebesar Rp 500 ribu untuk setiap WRSE di desa Wanatirta kec Paguyangan ini.

" Jika tidak ada halangan bantuan dana stimulan ini  akan kami berikan sekitar setengah bulan sejak acara ini," katanya kepada para peserta pelatihan.

Menurutnya, kegiatan serupa juga dilaksanakan Dinsosnakertran Brebes di 4 kecamatan yang lain, diantaranya Kecamatan Paguyangan, Kecamatan Bumiayu, Kecamatan Kersana dan Kecamatan Larangan. Dirinya berharap melalui kegiatan ini para wanita rawan sosial ekonomi ini, bisa lebih baik lagi dan mampu berdikari sendiri.

" Bantuan yang kami berikan itu hanya sebuah stimulan bagi mereka dan saya yakin para wanita-wanita ini mampu mengembangkannya, ini terlihat dari antusiasme mereka dalam mengikuti pembinaan ini," ungkap Imam.

H. Maskur AS selaku Kades Wanatirta sangat menyambut baik upaya yang dilakukan  Dinsosnakertran kabupaten Brebes ini, karena sasarannya sangat tepat dan dirinya berharap ilmu yang mereka dapat bisa diterapkan dalam usaha mereka serta bagi warga disekitar mereka.

" Bagi mereka pelatihan kewirausahaan dan pemberian bantuan ini sangatlah dinanti-nati oleh mereka, guna mengembangkan usaha yang selama ini mereka jalani dan kami berharap ini akan berdampak positif bagi mereka itu sendiri dan orang lain disekitar mereka," tukas Maskur.

Selasa, 14 Oktober 2014

Saidah sang penjual nasi sedepan waduk penjalin

Matahari sudah berada diatas kepala, sebagian orang mungkin lebih memilih untuk berteduh atau beristirahat. Namun tidak bagi pasangan Tadjudi (50) dan Suidah (47), mereka justru terlihat sibuk menaikan beberapa wadah ke atas perahu. Untuk Apa?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWV65iQM_1a5MBXmFVI5Bk2x5SQxzHrGWcLz4eJb4DUP9rhox0DAPsjjsQRoJW121rTZpiem8n_tYG0o9dqA_ZWti0jPmLU0b2n436QmIz-OrC3xeduo3wpz1sb4xfYOeFy8_H6mLiRsp_/s1600/D.jpg
Ya, bagi Suidah dan Tadjudi, saat tengah hari adalah waktu dimana mereka menjemput rejeki di Waduk Penjalin. Namun bukan sebagai pencari ikan atau penyedia jasa sewa perahu. Melainkan sebagai penjual nasi keliling menggunakan perahu kayu, atau yang sering disebut jukung.

Dengan menggunakan dayung, keduanya mulai meninggalkan rumah mereka di Dukuh Karangsempu. Bagi para penghobi mancing, kehadiran Suidah dan suaminya ini sangat dinanti-nanti. Pasalnya, hanya mereka satu-satunya penjual nasi keliling yang ada di Waduk Penjalin.

"Sudah sejak lama seperti ini, saking lamanya hampir semua orang yang mancing di waduk Penjalin ini saya kenal," ungkap Suidah.

Menu yang dia tawarkan cukup sederhana, nasi putih dengan lauk urab berupa rebusan sayur dipadu parutan kelapa dengan bumbu khas, sambel dan goreng ikan kecil. Tarif yang ditawarkan sangat terjangkau, yakni Rp 5000 untuk setiap porsinya.

"Namanya orang yang sedang asik mancing, kadang sampai lupa makan. Untuk beranjak dari lokasi saja enggan, makanya saya coba jualan seperti ini dan ternyata mereka sangat menyukainya," kata Suidah.

Dia mengaku, setiap hari menyiapkan 5 kilogram lebih beras yang selalu habis di beli para pelanggannya. Bahkan jika cuaca sedang baik dan banyak pemancing yang datang, terpaksa tidak semua bisa terlayani.

"Karenanya saya hanya melayani saja mereka yang memancing, untuk kemudian ditinggal menuju lokasi lain. Sementara untuk pembayaran, baru saya datangi jika hari sudah menjelang sore," jelasnya.

Setiyono (38), warga Ajibarang, Banyumas yang sejak lama menjadikan Waduk Penjalin sebagai lokasi menyalurkan hobi memancingnya, mengaku keberadaan Suidah sangat bermanfaat.

"Wah kalau sudah duduk memancing ikan, kita malas beranjak. Beruntung ada nasi urab seperti ini, menu yang ditawarkan sangat cocok. Nasi urab, meskipun sederhana dan harganya juga terjangkau namun tetap nikmat," kata Yono.

Bahkan menurut dia, keberadaan Suidah yang menghampiri setiap sudut waduk Penjalin, menjadi pertanda waktu bagi para penghobi mancing saatnya makan siang.

Dari hasil berjualan nasi diatas perahu tersebut, saat ini Suidah dan suaminya bisa memiliki 4 perahu yang juga dia sewakan untuk masyarakat yang datang memancing. Selain nasi urab, dia juga menawarkan kopi dan teh manis yang siap disajikan dalam kondisi panas untuk menemani pemancing menunggu kail mereka disambar ikan.(Tg)

Senin, 13 Oktober 2014

Kawasan hutan petak 76H terbakar, akibat pembukaan lahan warga

Guna mengantisipasi dan mengawasi serta penanganan cepat titik-titik rawan bencana kebakaran, jajaran BKPH Bantarkawung sedikitnya telah menyiapkan 5 pos pemantau yang ditempatkan dimasing-masing Resort.

Hal ini dipandang sangat efektif, terbukti belum lama ini BKPH Bantarkawung telah berhasil mencegah terjadinya kebakaran hutan meluas yang terjadi di petak 76H masuk RPH Banjarsari. Demikian dikatakan Kepala BKPH (Asper) Bantarkawung Teguh Waryono SHut.

Menurut Asper, Kebakaran yang terjadi pada kawasan petak 76H ini, dilatar belakangi oleh letak hutan yang berbatasan dengan lahan milik warga dan diduga kebakaran itu terjadi saat  warga membuka lahan baru dengan cara menyingkirkan semak belukar lalu membakarnya. Mungkin karena tiupan angin kencang sehingga api tersebut menjalar kehutan milik perhutani yang berada tepat disebelahnya, kemudian terjadilah kebakaran itu.

" Upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan, terus kami lakukan dengan patroli dan pembinaan secara intensif terhadap para penyadap, LMDH dan warga sekitar sebagai langkah antisipasi terjadinya kebakaran hutan. Pembinaan ini nantinya sebagai langkah antisipasi, agar masyarakat dapat mengerti fungsi hutan dan dampak negatif jika masyarakat kurang menjaga kelestarian hutan," papar Teguh.

Asper menyampaikan, keberadaan lima pos pemantau ini memang sangatlah tepat, mengingat letaknya sudah sangat strategis. Dimana untuk lima titik itu terdapat di hutan perbatasan desa Kalinusu kec Bumiayu, kawasan hutan Banjarsari kec Bantarkawung, kawasan hutan Buaran desa Pangebatan, kantor BKPH Bantarkawung dan kawasan hutan Cikuning desa Terlaya kec Bantarkawung.

"Penyiapan Pos tersebut guna memantau kawasan hutan yang dianggap rawan bencana alam (bencal) kebakaran dan berdasarkan catatan kami untuk daerah rawan kebakaran terletak di petak 76 (desa Cibentang), petak 79 (desa Banjarsari), petak 80 (desa Cinanas) dan petak 68 (desa Telaga)," ujarnya.

Pada titik titik itu, Asper menambahkan, selain ditempatkan pos-pos pemantau juga dilakukan patroli bergilir yang terbagi dengan 3 waktu yakni jam 07.00-14.00 wib, jam 14.00-19.00 dan jam 19.00-07.00 wib.
Asper juga menghimbau kepada masyarakat sekitar, agar tidak membuang puntung rokok sembarangan apalagi yang masih menyala dan juga jangan membakar sampah ataupun rerumputan maupun dedaunan kering di kawasan hutan, karena hal ini bisa saja memicu terjadinya kebakaran hutan seperti beberapa hari yang lalu.

Rabu, 08 Oktober 2014

Jembatan comal di buka jalur selatan lancar

Banyak dampak yang terjadi dengan dibukanya jembatan Comal Pemalang, salah satunya yakni kondisi arus lalu lintas di wilayah selatan. Seperti pantauan Brebesnews.co pada Selasa 7 oktober 2014, suasana arus lalu lintas dititik titik jalan Nasional tepatnya di ruas Tegal-Purwokerto yang biasanya kerap terjadi penumpukan kendaraan kini kondisinya  kembali lancar.

Kasatlantas Polres Brebes melalui Kaposlantas Bumiayu Aiptu Maman Samanudin mengatakan, Kondisi arus lalu lintas di wilayah selatan  pada saat ini memang sudah lancar, hal ini berbeda jauh dibandingkan sebelum dibukanya jembatan comal. Kendaraan-kendaraan besar  yang biasanya kerap menghiasi jalur selatan, kini sudah tidak lagi melintas di jalan Nasional ruas Tegal-Purwokerto.

"Jika pun ada kendaraan-kendaran besar yang melintas itu hanya beberapa saja tidak begitu banyak," ujar Maman.

Dia menyatakan, namun demikian yang menjadi persoal para pengguna jalan adalah dengan kondisi infrastruktur jalan Nasional yang kini sudah bergelombang dan keriting. Jika kondisi ini tidak segera dilakukan perbaikan sebelum musim hujan, maka dikhawatirkan kondisi jalan semacam itu akan memakan korban. Pasalnya dengan kondisi jalan yang bergelombang dan aspal yang kriting, lalu diguyur air hujan maka kondisi jalan akan sangat licin dan itu akan membuat para pengguna jalan tergelincir.

"Oleh karenanya pemerintah harus secepat mungkin melakukan langkah cepat dan tepat guna menyikapi kondisi jalan Nasional yang rusak pasca di lalui gajah-gajah besi akibat dampak perbaikan jembatan Comal," papar kapos.

Slamet Riyadi salah seorang pengamat sosial mengakui, adanya kondisi jalan Nasional ruas tegal - Purwokerto yang bergelombang dan keriting, salah satunya di depan eks terminal lama Bumiayu atau pintu masuk pagojengan jalan lingkar Bumiayu. Dimana hampir sebagian badan jalan dilokasi tersebut telah bergelombang dan sangat membahayakan bagi para pengguna jalan khususnya kendaraan sepeda motor.

" Saya pernah melihat ada beberapa sepeda motor yang melintas di kawasan tersebut, hampir saja terjatuh karena kondisi jalan yang bergelombang. Kami tidak bisa membayangkan jika kondisi jalan yang bergelombang dan kriting itu diguyur air hujan, tentunya akan sangat licin," ungkap Slamet.

Tanah kajog Waduk penjalin

Bila musim kemarau datang Waduk Penjalin yang berada di Desa Winduaji Brebes memberikan barokah tersendiri karena masyarakat disekitar waduk bisa  memanfaatkan tanah pertanian yang ditimbulkan oleh menyusutnya air waduk dengan bercocok tanam.

Mereka menyebut tanah pertanian yang muncul akibat penyusutan debit air waduk dengan nama "Tanah Kajog". Disebut Tanah Kajog atau tanah menyesal karena bila musim hujan datang tanaman tersebut akan hilang terendam air. Demikian penduduk setempat mengartikanya.

Selain tanah pertanian dadakan waduk Penjalin juga berisi berbagai macam jenis ikan yang di setiap harinya oleh penduduk setempat dimanfaatkan untuk berburu ikan yang banyak beterbaran di dalam waduk yang begitu sejuk dan jernih airnya.

Ratib (55) warga Rt 4/rw 5 desa Winduaji kecamatan Paguyangan dia memanfaatkan tanah pertanian yang ada disekitar waduk dengan cara bercocok tanam sayur dan buah buahan. Bagi Ratib dengan menyusutnya debit air waduk Penjalin pada musim kemarau seperti ini membuahkan sedikit berkah tersendiri baginya. Dimana dirinya bisa bercocok tanam sekaligus guna mengisi kegiatan pada usianya yang sudah mulai senja itu.

Berbeda dengan apa yang dilakukan Ratib seorang ibu rumah tangga dengan dibantu anak dan cucunya memanfaatkan isi Waduk Penjalin dengan mengais rejeki mencari ikan.

Bak nelayan ditepi pantai Karsini(60) Rumi(40) dan cucunya Sofa(14) dengan menahan dingin nya air waduk pukul enam pagi sudah bergelut dengan jaring yang terbuat dari kain mencari ikan dipinggiran waduk.

"Masyarakat disekitar waduk menamakan ikan ini dengan sebutan ikan Cakul( sejenis ikan gabus dengan sisik kasar) yang banyak terdapat dipinggiran waduk. Ikan Cakul dengan bentuk nya yang kecil kecil ini biasanya digoreng dan dibuat makanan sejenis rempeyek ikan. Dan harga per kilonya ikan Cakul sekitar 10ribu," ujar Karsini senin(25/8/08)yang mengaku setiap harinya bisa mendapatkan ikan Cakul sebanyak 4 kilogram.

Dengan dibantu anak dan cucunya Karsini setiap hari bergelut dengan dinginnya air waduk Penjalin mencari rejeki guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari.(boy)

Waduk Penjalin Menyusut 1,5 meter

Seiring dengan datangnya musim kemarau yang telah melanda hampi 4 bulan lamanya, membuat volume dan elevasi air di waduk penjalin yang berada di desa Winduaji kecamatan paguyangan mengalami penyusutan hingga lebih dari 1,5 meter.

Berdasarkan keterangan dari petugas pemantau waduk bahwa, menyusutnya volume dan elevasi waduk penjalin ini selain dari dampak kemarau yang panjang juga diakibatkan pasca suplaysi air ke wilayah Brebes Tengah dan Utara. Suplaysi air waduk penjalin ke areal pertanian tebu dan bawang melalui sungai Pemali ini berlangsung selama 5 hari, terhitung sejak tanggal 13 - 18 september 2014 dengan debit air sekitar 5kubik/detik.

"Untuk saat ini, kondisi elevasi air waduk penjalin berada di angka 337,94 meter dari  permukaan air laut dengan volume air sekitar 6.440.000 meter kubik," ujar Abu sururi, operator Waduk Penjalin.

Menurut sururi, melihat kondisi elevasi dan volume air waduk saat ini, pihaknya menyatakan masih bisa menerima permintaan air sejauh itu untuk kepentingan yang mendesak. Karena bagaimanapun juga pihaknya juga akan memperhatikan kebutuhan air untuk para petani diwilayah selatan.

"Kendati demikian banyak dari warga sekitar yang memanfaatkan lahan yang muncul akibat penyusutan volume air waduk, guna dijadikan lahan pertanian sementara yang kerap disebut dengan tanah kajog," ungkap Sururi.